Rabu, 27 Mei 2015

Bromo #2

Bromo for the 2nd time



Setelah 2  tahun lalu sempet ke bromo, di akhir bulan april 2015 teman D3 di EEUNJ yaitu Bari tiba2 telpon tanya2 soal bromo. (Actually Bari minta asistennya yang adalah mba Tian untuk nanya2).
Mungkin mba Tian hanya compare, karna pernah kesana juga, nah berdasarkan pengalaman sebelumnya, sayapun  sharing ke mba tian. Bedanya for the 1st timenya saya ke bromo waktu itu naik kretanya menuju malang, kereta ekonomi matarmaja, sedangkan Mba tian pernah kesana juga naik kereta ke surabaya.
Dan setelah sesi telepon hari itu selesai, mba Tian maupun Bari gak kasih kabar lagi, saya hanya konfirmasi, diajak gratisankah? Dan ketika jawabannya Ya, jadi memorizing, I’ll be back there…
Tanya itenary ke Bari gak ada, Tanya schedule gak ada juga, maksudnya sih supaya packingnya pas. Tapi tak apalah, ikut aja.. namanya juga follower
Janjianlah di stasiun senen dgn Bari dkk. Jadwal kereta sesuai tiket adalah 15.45 KA gumarang, Jakarta - Surabaya.
Saya naik krl dari bekasi. Dan jam 14.45 masih di sta. Jatinegara. Alhamdulillah jam 15.15 krl sampai sta. Senen. Tinggal looking for Bari dkk.
Kenalan deh sama temen2nya Bari, geng dikantornya begitu katanya. Ada Diza, Reza, dani, pak udin, dr. Lintang, Indah dan akhirnya ketemu mba Tian...
Keretanya gak ngaret lho, ini luarrr biasa, karna klo krl biasanya seringnya telat. Kali ini kereta luarkotanya on time.
Saya duduk bareng mb tian dan Diza.
Diza kliatan excited naik kereta. Gak pernah katanya naik kereta ke luar kota, biasanya naik pesawat 2 jam udah sampe, tapi Diza bilang, emang mau ngerasain backpackeran gitu.


Dan Kereta akan menempuh perjalanan selama 12 jam.
Di 2 jam pertama, teman2 masih good mood ngobrol dan cerita2. 2 jam berikutnya mulai 'kelaparan', kami bisa makan dengan pesan dari restoran yg delivery di setiap gerbong. 2 jam kemudian mulai ' mati gaya' dan sibuk cari ide, gimana ya cara tidurnya nanti..
Ambil posisi kesana kemari, mulai pegell, tuker2an posisi kaki. Saya sudah biasa, karna emang klo ke yogya (tempat pakde) seringnya naik kereta.
Teman2nya Bari (kecuali mba tian) yg baru nyoba, mencoba berbagai gaya tidur. Reza punya ide tidur di selasar gerbong dengan karpet yg dibawany. Dr lintang mencoba turun dari kursinya, meletakan kakinya 'selonjor' di bawah kursi seberangnya, dani mencoba tidur diantara kursi. Sementara Bari sudah nyeyak dgn bantal dan penutup mata.
Saya mencoba tertidur di kursi diantara Diza dan mba tian. Mungkin saya sempat tertidur selama 1 jam, setelah kemudian bangun utk sholat, tapi saat akan wudhu agak ragu jg. Toiletnya kira2 bersih gak ya? Coba masuk dan alhamdulillah toiletnya bersiih.
Sholatnya diqoshor magrib dan isya dan tentu sambil duduk. (udah pengalaman juga ketika 1st  trip Bromo)
Saya Bersiap tidur lagi, dan saat itu sampai di sta. Brebes, sekitar jam 23 wib. Beberapa penumpang terlihat turun.
Sementara Teman2 yg lain masih 'resah' utk berusaha tidur dan mulai berinisiatif untuk menyiasatinya. Karna ternyata dr lintang dan pak udin gk berhasil tidur. Reza yg semula mau tidur di selasar jg belum berhasil, karna masih banyak orang berlalu lalang, naik dan turun di stasiun yg dituju di sekitar jawa tengah.
Karna kereta ini bersambung dg gerbong bisnis. Inisiatifnya dr Lintang adalah 'numpang tidur' di gerbong bisnis, dgn berharap mudah2an di kursi bisnis itu tetap kosong sampai Surabaya.
Akhirnya kami mengambil posisi masing-masing,  lintang dan pak udin mencoba  tidur di gerbong bisnis. Indah di kursi depan saya, Reza juga. Mba tian tidur di kursinya pak Udin, Dani tidur di sebelah Bari. Dan saya terlelap masih di kursi yang sama, bergeser ke dekat Jendela.
Terbangun sekitar jam 1, dan teman2 sudah pindah posisi, tak beraturan. Sudahlah saya kemudian kembali lelap. Bangun ketika menjelang sampai sta pasar turi Surabaya sekitar jam 2.30.



Jam 3 sampai di sta pasar turi surabaya. Meski dini hari, di gerbang keluar stasiun, sudah banyak yg antri menawarkan jasa rental mobil, taksi dan ojek. Kami membutuhkan mobil untuk menuju Probolinggo, dan kebanyakan jasa rental ini menawarkan harga yang mahal.
Maka dalam hal ini urusan tawar menawar diserahkan ke mba tian. Setelah beberapa menit searching dan mba tian berhasil deal, akhirny pilihan jatuh pada mobil elf, kami selanjutnya melelapkan diri dalam elf menuju Probolinggo.
Kali ini akses ke bromo yg berbeda dg tripku 2 tahun lalu yg melalui Malang, akses nya melalui tumpang kemudian desa gubuklagah - ngadas - jemplang - bromo. For the 2nd time ini akan melalui tongas (probolinggo)- sukapura - cemorolawang- bromo, begitu kira2 rutenya.
Sampai di probolinggo ( bawah) sekitar jam 7 pagi utk sarapan, setelah sebelumnya kami mampir di pasuruan utk sholat subuh.
Sarapan selesai, kami dijemput elf utk menuju penginapan. Sepertinya inilah yg namanya desa cemorolawang.
Sampai penginapan sekitar jm 10 dan bergantianlah bersih2 diri utk kemudian naik jip menuju bromo.
Take a pict depan penginapan sebelum berangkat
Kami menggunakan dua jip terpisah, karena tentu saja 9 orang gak akan cukup dalam satu jip. Saya, Indah, Bari dan mba Tian dalam satu jip sementara yang lain di jip lainnya.


Berbeda dg perjalananku sebelumnya, yang pagi2 buta menuju Bromo, kali ini Jam 11 Siang, jip mengantar kami ke Bromo.
Di siang hari begini, jip bisa parkir gak jauh dari lokasi mendaki disamping gunung batok. Jadi gak perlu naik kuda. Mendaki disini mudah, karena tracknya tanah berpasir yang landau, tidak berbatu, namun kurang nyaman karena  banyak kotoran kuda sepanjang jalan dan sepanjang jalan kami diikuti oleh bapak penyewa kuda, meski kami berkali2 mengatakan  'enggak pak', ' makasih pak', sampai Dani juga berusaha menjawab dgn logat jawa 'mboten pak', 'mboten'. Tetapi mereka pantang menyerah mengikuti kami sampai lokasi tangga kawah. 
Dan we prove it we can do it, barulah si bapak tukang kudanya menyerah.
pose berjalan kaki dan bapak tukang kuda yang konsisten 
Akses menuju puncak gunung terasa lebih mudah, karna sudah ada tangga dan saya juga sudah pernah melewatinya. Teman-teman yang lain juga rasanya merasa mudah menaiki tangga
mmh... foto di tangganya blurr
Cuaca saat itu mendung dan agak gerimis sedikit. Alhamdulillah... karna kalau tidak, pastilah panas sekali, kami sampai kawah sekitar jam 12 siang. Dan agenda di kawah adalah lagi2 dokumentasi. Dan saya diam-diam...
Diam-diam 'tafakur', gunung adalah tanda kekuasaan dan keMahabesaran Alloh, tapi mengapa manusia banyak yg masih belum bersyukur.

Entah apakah upacara Kasodo yang dilaksanakan setiap tahun oleh Suku Tengger adalah memang bertujuan menyampaikan syukur kepada Dewa Brahma yang diyakini oleh Suku Tengger sebagai Sang Maha. (Bromo berasal dari kata Dewa Brahma) (sumber: id.m.wikipedia.org/wiki/Kasada)
atau... dalam hal ini, sebenarnya merupakan kearifan lokal kepada alam yang harus diluruskan. Seperti halnya Rasulullah meluruskan keyakinan suku Quraisy di Mekah.

Sampailah kami di kawah

kawah  bromo di belakang saya ini masih aktif
Selesai explore kawah bromo, kami turun dan akan beralih ke spot kedua, padang savana bromo. Tapi sebelumnya dokumentasi perjalanan dulu di depan gunung batok.
full team @ gunung batok
Sebelum itu seperti biasa tujuannya adalah toilet dan alhamdulillah gk jauh dari toilet ada musholanya juga. Kami Menghadap Sang Pencipta semua lukisan nyata yg sedang kami saksikan ini. Walaupun saat wudhu rasanya brrrrr…. Duingin sangat…
But this is us in front of the Greatest Alloh Creation, must be grateful to Alloh, cause  we just a little human that don’t have anything power, Easy for Alloh to say… mountain just silence or make ‘noise’.

A little me in front of Alloh creation 
Dan yg paling gak mungkin lupa adalah makan siang, ada tukang bakso, tukang sate dan kios2 kecil di kaki bromo. Selesai menunaikan kebutuhan makan, barulah berlanjut ke spot savana.
Spot savananya juga membuat saya terus berucap 'Subhanalloh', meski sudah kedua kalinya kesini, tetap saja membuat saya terkagum. Memang tak ada yang dapat menandingi keMahaaNya.



The Savana
Spot selanjutnya adalah pasir berbisik. Kenampakan unik satu lagi di Bromo. Bukit dan lahan berpasir. Ini disebabkan karna cuaca bromo dengan perbedaan suhu yg terkadang ekstrim. Ketika panas akan panas sekali. Dan saat dingin, tanaman sampai berembun es. Maka batuan juga gampang lapuk. Tapi gak semua bagian bromo berpasir, sebagian savana, dan tentu saja gunung ( bromo dan batok)  di sebelahnya.
Seperti biasa didokumentasi dulu lokasinya..


selesai spot terakhir, menuju pananjakan, ternyata sampai pananjakan cuaca berkabut. Bromo, batok dan puncak semeru sama sekali tak terlihat. Kami coba menunggu selama setengah jam. Tapi nihill. Akhirnya kami kembali ke penginapan. Dan besok akan rewind ke pananjakan, diminta standby jam 3 pagi. Sebelum sampai penginapan tentu saja makan dulu.
Sambil antri bersih2 dan istirahat, kami diskusi untuk perjalanan besok, apakah akan sewa elf atau mobil pribadi, dan diskusi schedule, apakah tetap menuju madakaripura (air terjun ) atau agendanya hanya eksplore surabaya sekaligus menuju bandara utk pulang ke jakarta.
Selesai diskusi, kami terlelap... hingga jam 3 kami bersiap kembali ke pananjakan dengan jip. Sampai di setengah akses jalan, macett, maka kami harus melanjutkan dengan berjalan kaki, seperti biasa, ketika kami berjalan, ada saja yang menawari jasa ojek.( mmh.. tansportasi disini memang sangat terorganisir).
Kami berusaha semampu kami terus berjalan, kecuali lintang dan diza yang tertinggal dan akhirnya naik ojek. Satu jam kami berjalan belum juga sampai, padahal menurur supir jip, jaraknya hanya 2 km. Rasanya ini bukan 2 km, tapi lebih dari 5 km.
Sekitar jam 5, kami sampai di masjid ( alhamdulillah, skarang menuju pananjakan sudah ada masjid, jadi bisa sholat subuh dulu, baru kemudian jalan kaki kembali ke spot sunrisenya.
Wudhu sholat subuhnya seperti dalam freezer, airnya, brrrr... very cool...
Minum yang anget2 dikit trus lanjut lagi, gak apalah gak bisa liat sunrise (udah pernah), tujuannya dapet view 3 gunung (bromo, batok, semeru). Sampai di kaki pananjakan sudah ramai, diza dan lintang menunggu mungkin sejak satu jam lalu.
Naik tangga menuju spot view 3 gunung itu, tentu sudah penuh banyak orang yang standby sejak sunrise, kami mengantri dokumentasi :), selesai mengabadikan momen, kami turun.

Beginilah view dari pananjakan : Gunung Bromo, Batok dan di belakangnya Puncak Semeru
begini ini ramainya pananjakan
antri dan merapattt 


Agenda berikutnya sarapan dan akan kembali ke penginapan untuk bersih diri dan bersiap menuju madakaripura dengan minibus elf.
Di mobil mini bus saya ngantuk berat, karna kelelahan di perjalanan tadi pagi, saya terlelap dan terbangun ketika sudah sampai si gerbang madakaripura.



Spot air terjun yang berbeda dengan 2 tahun lalu ketika saya kesini melalui malang, menuju air terjun kami berjalan kaki sekitar setengah jam. Ada 3 air terjun kecil dan sebuah air terjun besar, dengan tracking yang basah dan agak licin.


Mengapa air terjunnya begitu terkenal ? mungkin karena ada legenda bahwa di gua di belakang air terjun yang paling besar, patih gajah mada dikabarkan hilang ketika bertapa (hamokti moksa) setelah ia tidak lagi menjabat menjadi patih di Kerajaan Majapahit, ia merasa bersalah ketika Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Galuh terlibat konflik yang mengakibatkan calon istri raja Majapahit yang berasal dari Kerajaan Galuh ketika itu terbunuh*

* hasil baca buku gajah mada part 1-5 (Langit Kresna Hariadi, Tiga Serangkai)


Terlepas dari kisah Patih Gajah Mada Tersebut, berhadapan dengan air terjun ini, saya yang hanya manusia biasa semakin merasa : Ana you just a very very little part of the Universe,
just a little me in front of the mountain and waterfall.
Dan sungguh hanya bisa berucap Subhanalloh... Allohu Akbar, maka benarlah IA sang Maha Besar, Maha Pencipta, Maha Segala. Dengan mudah Alloh bisa saja 'memperingatkan' manusia dengan air terjun yang indah seketika bisa berubah menjadi air bah. 
Seperti halnya kisah Nabi Nuh yang bahkan kaumnya sudah berlindung di atas gunung tak bisa selamat saat Alloh kehendaki gunung itu harus ditenggelamkan air.
'Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian kami seselamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya)' (QS Al-A'raf :64)

' Dan Bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil : "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir ". Anaknya menjawab : " Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Alloh selain Alloh (saja) Yang Maha Penyayang." Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan." (QS Hud : 42-43) 

Selesai eksplore Madakaripura, kami kembali ke minibus untuk ganti kostum dan melanjutkan perjalanan menuju surabaya.
Kami tidak jadi city trip di surabaya, karna sampai di surabaya sudah sekitar jm 2, sementara kami harus boarding di bandara juanda jam 5 sore.
Setelah makan siang dan sholat, lalu boarding. Kembalilah kami ke jakarta, kurang lebih jam 19 sudah sampai di sukarno hatta. Saya pun berpisah tujuan dengan teman-teman lain, mereka ke Priuk dan saya ke Bekasi.

Hikmah perjalanannya adalah :
1.       Bersyukur
2.       Tafakur
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Alloh bagi orang orang yg berakal. ( yaitu) orang-orang yang mengingat Alloh sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) " Ya Tuhan kami, tidaklaj Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungi kami dari azab neraka.' (QS Al Imran 190-191).
3. About mountain (same as bromo #1) --> QS Al Hasyr : 21
4. Tak hanya gunung, air terjunpun tunduk pada Alloh






“Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga (hatimu) seperti batu. Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar dari padanya. Ada pula yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya. Dan ada pula yang meluncur jatuh karena takut kepada Alloh. Dan Alloh tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS Al Baqoroh : 74)






Wallohu’alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar