Rabu, 27 Mei 2015

Bromo #2

Bromo for the 2nd time



Setelah 2  tahun lalu sempet ke bromo, di akhir bulan april 2015 teman D3 di EEUNJ yaitu Bari tiba2 telpon tanya2 soal bromo. (Actually Bari minta asistennya yang adalah mba Tian untuk nanya2).
Mungkin mba Tian hanya compare, karna pernah kesana juga, nah berdasarkan pengalaman sebelumnya, sayapun  sharing ke mba tian. Bedanya for the 1st timenya saya ke bromo waktu itu naik kretanya menuju malang, kereta ekonomi matarmaja, sedangkan Mba tian pernah kesana juga naik kereta ke surabaya.
Dan setelah sesi telepon hari itu selesai, mba Tian maupun Bari gak kasih kabar lagi, saya hanya konfirmasi, diajak gratisankah? Dan ketika jawabannya Ya, jadi memorizing, I’ll be back there…
Tanya itenary ke Bari gak ada, Tanya schedule gak ada juga, maksudnya sih supaya packingnya pas. Tapi tak apalah, ikut aja.. namanya juga follower
Janjianlah di stasiun senen dgn Bari dkk. Jadwal kereta sesuai tiket adalah 15.45 KA gumarang, Jakarta - Surabaya.
Saya naik krl dari bekasi. Dan jam 14.45 masih di sta. Jatinegara. Alhamdulillah jam 15.15 krl sampai sta. Senen. Tinggal looking for Bari dkk.
Kenalan deh sama temen2nya Bari, geng dikantornya begitu katanya. Ada Diza, Reza, dani, pak udin, dr. Lintang, Indah dan akhirnya ketemu mba Tian...
Keretanya gak ngaret lho, ini luarrr biasa, karna klo krl biasanya seringnya telat. Kali ini kereta luarkotanya on time.
Saya duduk bareng mb tian dan Diza.
Diza kliatan excited naik kereta. Gak pernah katanya naik kereta ke luar kota, biasanya naik pesawat 2 jam udah sampe, tapi Diza bilang, emang mau ngerasain backpackeran gitu.


Dan Kereta akan menempuh perjalanan selama 12 jam.
Di 2 jam pertama, teman2 masih good mood ngobrol dan cerita2. 2 jam berikutnya mulai 'kelaparan', kami bisa makan dengan pesan dari restoran yg delivery di setiap gerbong. 2 jam kemudian mulai ' mati gaya' dan sibuk cari ide, gimana ya cara tidurnya nanti..
Ambil posisi kesana kemari, mulai pegell, tuker2an posisi kaki. Saya sudah biasa, karna emang klo ke yogya (tempat pakde) seringnya naik kereta.
Teman2nya Bari (kecuali mba tian) yg baru nyoba, mencoba berbagai gaya tidur. Reza punya ide tidur di selasar gerbong dengan karpet yg dibawany. Dr lintang mencoba turun dari kursinya, meletakan kakinya 'selonjor' di bawah kursi seberangnya, dani mencoba tidur diantara kursi. Sementara Bari sudah nyeyak dgn bantal dan penutup mata.
Saya mencoba tertidur di kursi diantara Diza dan mba tian. Mungkin saya sempat tertidur selama 1 jam, setelah kemudian bangun utk sholat, tapi saat akan wudhu agak ragu jg. Toiletnya kira2 bersih gak ya? Coba masuk dan alhamdulillah toiletnya bersiih.
Sholatnya diqoshor magrib dan isya dan tentu sambil duduk. (udah pengalaman juga ketika 1st  trip Bromo)
Saya Bersiap tidur lagi, dan saat itu sampai di sta. Brebes, sekitar jam 23 wib. Beberapa penumpang terlihat turun.
Sementara Teman2 yg lain masih 'resah' utk berusaha tidur dan mulai berinisiatif untuk menyiasatinya. Karna ternyata dr lintang dan pak udin gk berhasil tidur. Reza yg semula mau tidur di selasar jg belum berhasil, karna masih banyak orang berlalu lalang, naik dan turun di stasiun yg dituju di sekitar jawa tengah.
Karna kereta ini bersambung dg gerbong bisnis. Inisiatifnya dr Lintang adalah 'numpang tidur' di gerbong bisnis, dgn berharap mudah2an di kursi bisnis itu tetap kosong sampai Surabaya.
Akhirnya kami mengambil posisi masing-masing,  lintang dan pak udin mencoba  tidur di gerbong bisnis. Indah di kursi depan saya, Reza juga. Mba tian tidur di kursinya pak Udin, Dani tidur di sebelah Bari. Dan saya terlelap masih di kursi yang sama, bergeser ke dekat Jendela.
Terbangun sekitar jam 1, dan teman2 sudah pindah posisi, tak beraturan. Sudahlah saya kemudian kembali lelap. Bangun ketika menjelang sampai sta pasar turi Surabaya sekitar jam 2.30.



Jam 3 sampai di sta pasar turi surabaya. Meski dini hari, di gerbang keluar stasiun, sudah banyak yg antri menawarkan jasa rental mobil, taksi dan ojek. Kami membutuhkan mobil untuk menuju Probolinggo, dan kebanyakan jasa rental ini menawarkan harga yang mahal.
Maka dalam hal ini urusan tawar menawar diserahkan ke mba tian. Setelah beberapa menit searching dan mba tian berhasil deal, akhirny pilihan jatuh pada mobil elf, kami selanjutnya melelapkan diri dalam elf menuju Probolinggo.
Kali ini akses ke bromo yg berbeda dg tripku 2 tahun lalu yg melalui Malang, akses nya melalui tumpang kemudian desa gubuklagah - ngadas - jemplang - bromo. For the 2nd time ini akan melalui tongas (probolinggo)- sukapura - cemorolawang- bromo, begitu kira2 rutenya.
Sampai di probolinggo ( bawah) sekitar jam 7 pagi utk sarapan, setelah sebelumnya kami mampir di pasuruan utk sholat subuh.
Sarapan selesai, kami dijemput elf utk menuju penginapan. Sepertinya inilah yg namanya desa cemorolawang.
Sampai penginapan sekitar jm 10 dan bergantianlah bersih2 diri utk kemudian naik jip menuju bromo.
Take a pict depan penginapan sebelum berangkat
Kami menggunakan dua jip terpisah, karena tentu saja 9 orang gak akan cukup dalam satu jip. Saya, Indah, Bari dan mba Tian dalam satu jip sementara yang lain di jip lainnya.


Berbeda dg perjalananku sebelumnya, yang pagi2 buta menuju Bromo, kali ini Jam 11 Siang, jip mengantar kami ke Bromo.
Di siang hari begini, jip bisa parkir gak jauh dari lokasi mendaki disamping gunung batok. Jadi gak perlu naik kuda. Mendaki disini mudah, karena tracknya tanah berpasir yang landau, tidak berbatu, namun kurang nyaman karena  banyak kotoran kuda sepanjang jalan dan sepanjang jalan kami diikuti oleh bapak penyewa kuda, meski kami berkali2 mengatakan  'enggak pak', ' makasih pak', sampai Dani juga berusaha menjawab dgn logat jawa 'mboten pak', 'mboten'. Tetapi mereka pantang menyerah mengikuti kami sampai lokasi tangga kawah. 
Dan we prove it we can do it, barulah si bapak tukang kudanya menyerah.
pose berjalan kaki dan bapak tukang kuda yang konsisten 
Akses menuju puncak gunung terasa lebih mudah, karna sudah ada tangga dan saya juga sudah pernah melewatinya. Teman-teman yang lain juga rasanya merasa mudah menaiki tangga
mmh... foto di tangganya blurr
Cuaca saat itu mendung dan agak gerimis sedikit. Alhamdulillah... karna kalau tidak, pastilah panas sekali, kami sampai kawah sekitar jam 12 siang. Dan agenda di kawah adalah lagi2 dokumentasi. Dan saya diam-diam...
Diam-diam 'tafakur', gunung adalah tanda kekuasaan dan keMahabesaran Alloh, tapi mengapa manusia banyak yg masih belum bersyukur.

Entah apakah upacara Kasodo yang dilaksanakan setiap tahun oleh Suku Tengger adalah memang bertujuan menyampaikan syukur kepada Dewa Brahma yang diyakini oleh Suku Tengger sebagai Sang Maha. (Bromo berasal dari kata Dewa Brahma) (sumber: id.m.wikipedia.org/wiki/Kasada)
atau... dalam hal ini, sebenarnya merupakan kearifan lokal kepada alam yang harus diluruskan. Seperti halnya Rasulullah meluruskan keyakinan suku Quraisy di Mekah.

Sampailah kami di kawah

kawah  bromo di belakang saya ini masih aktif
Selesai explore kawah bromo, kami turun dan akan beralih ke spot kedua, padang savana bromo. Tapi sebelumnya dokumentasi perjalanan dulu di depan gunung batok.
full team @ gunung batok
Sebelum itu seperti biasa tujuannya adalah toilet dan alhamdulillah gk jauh dari toilet ada musholanya juga. Kami Menghadap Sang Pencipta semua lukisan nyata yg sedang kami saksikan ini. Walaupun saat wudhu rasanya brrrrr…. Duingin sangat…
But this is us in front of the Greatest Alloh Creation, must be grateful to Alloh, cause  we just a little human that don’t have anything power, Easy for Alloh to say… mountain just silence or make ‘noise’.

A little me in front of Alloh creation 
Dan yg paling gak mungkin lupa adalah makan siang, ada tukang bakso, tukang sate dan kios2 kecil di kaki bromo. Selesai menunaikan kebutuhan makan, barulah berlanjut ke spot savana.
Spot savananya juga membuat saya terus berucap 'Subhanalloh', meski sudah kedua kalinya kesini, tetap saja membuat saya terkagum. Memang tak ada yang dapat menandingi keMahaaNya.



The Savana
Spot selanjutnya adalah pasir berbisik. Kenampakan unik satu lagi di Bromo. Bukit dan lahan berpasir. Ini disebabkan karna cuaca bromo dengan perbedaan suhu yg terkadang ekstrim. Ketika panas akan panas sekali. Dan saat dingin, tanaman sampai berembun es. Maka batuan juga gampang lapuk. Tapi gak semua bagian bromo berpasir, sebagian savana, dan tentu saja gunung ( bromo dan batok)  di sebelahnya.
Seperti biasa didokumentasi dulu lokasinya..


selesai spot terakhir, menuju pananjakan, ternyata sampai pananjakan cuaca berkabut. Bromo, batok dan puncak semeru sama sekali tak terlihat. Kami coba menunggu selama setengah jam. Tapi nihill. Akhirnya kami kembali ke penginapan. Dan besok akan rewind ke pananjakan, diminta standby jam 3 pagi. Sebelum sampai penginapan tentu saja makan dulu.
Sambil antri bersih2 dan istirahat, kami diskusi untuk perjalanan besok, apakah akan sewa elf atau mobil pribadi, dan diskusi schedule, apakah tetap menuju madakaripura (air terjun ) atau agendanya hanya eksplore surabaya sekaligus menuju bandara utk pulang ke jakarta.
Selesai diskusi, kami terlelap... hingga jam 3 kami bersiap kembali ke pananjakan dengan jip. Sampai di setengah akses jalan, macett, maka kami harus melanjutkan dengan berjalan kaki, seperti biasa, ketika kami berjalan, ada saja yang menawari jasa ojek.( mmh.. tansportasi disini memang sangat terorganisir).
Kami berusaha semampu kami terus berjalan, kecuali lintang dan diza yang tertinggal dan akhirnya naik ojek. Satu jam kami berjalan belum juga sampai, padahal menurur supir jip, jaraknya hanya 2 km. Rasanya ini bukan 2 km, tapi lebih dari 5 km.
Sekitar jam 5, kami sampai di masjid ( alhamdulillah, skarang menuju pananjakan sudah ada masjid, jadi bisa sholat subuh dulu, baru kemudian jalan kaki kembali ke spot sunrisenya.
Wudhu sholat subuhnya seperti dalam freezer, airnya, brrrr... very cool...
Minum yang anget2 dikit trus lanjut lagi, gak apalah gak bisa liat sunrise (udah pernah), tujuannya dapet view 3 gunung (bromo, batok, semeru). Sampai di kaki pananjakan sudah ramai, diza dan lintang menunggu mungkin sejak satu jam lalu.
Naik tangga menuju spot view 3 gunung itu, tentu sudah penuh banyak orang yang standby sejak sunrise, kami mengantri dokumentasi :), selesai mengabadikan momen, kami turun.

Beginilah view dari pananjakan : Gunung Bromo, Batok dan di belakangnya Puncak Semeru
begini ini ramainya pananjakan
antri dan merapattt 


Agenda berikutnya sarapan dan akan kembali ke penginapan untuk bersih diri dan bersiap menuju madakaripura dengan minibus elf.
Di mobil mini bus saya ngantuk berat, karna kelelahan di perjalanan tadi pagi, saya terlelap dan terbangun ketika sudah sampai si gerbang madakaripura.



Spot air terjun yang berbeda dengan 2 tahun lalu ketika saya kesini melalui malang, menuju air terjun kami berjalan kaki sekitar setengah jam. Ada 3 air terjun kecil dan sebuah air terjun besar, dengan tracking yang basah dan agak licin.


Mengapa air terjunnya begitu terkenal ? mungkin karena ada legenda bahwa di gua di belakang air terjun yang paling besar, patih gajah mada dikabarkan hilang ketika bertapa (hamokti moksa) setelah ia tidak lagi menjabat menjadi patih di Kerajaan Majapahit, ia merasa bersalah ketika Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Galuh terlibat konflik yang mengakibatkan calon istri raja Majapahit yang berasal dari Kerajaan Galuh ketika itu terbunuh*

* hasil baca buku gajah mada part 1-5 (Langit Kresna Hariadi, Tiga Serangkai)


Terlepas dari kisah Patih Gajah Mada Tersebut, berhadapan dengan air terjun ini, saya yang hanya manusia biasa semakin merasa : Ana you just a very very little part of the Universe,
just a little me in front of the mountain and waterfall.
Dan sungguh hanya bisa berucap Subhanalloh... Allohu Akbar, maka benarlah IA sang Maha Besar, Maha Pencipta, Maha Segala. Dengan mudah Alloh bisa saja 'memperingatkan' manusia dengan air terjun yang indah seketika bisa berubah menjadi air bah. 
Seperti halnya kisah Nabi Nuh yang bahkan kaumnya sudah berlindung di atas gunung tak bisa selamat saat Alloh kehendaki gunung itu harus ditenggelamkan air.
'Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian kami seselamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya)' (QS Al-A'raf :64)

' Dan Bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil : "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir ". Anaknya menjawab : " Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Alloh selain Alloh (saja) Yang Maha Penyayang." Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan." (QS Hud : 42-43) 

Selesai eksplore Madakaripura, kami kembali ke minibus untuk ganti kostum dan melanjutkan perjalanan menuju surabaya.
Kami tidak jadi city trip di surabaya, karna sampai di surabaya sudah sekitar jm 2, sementara kami harus boarding di bandara juanda jam 5 sore.
Setelah makan siang dan sholat, lalu boarding. Kembalilah kami ke jakarta, kurang lebih jam 19 sudah sampai di sukarno hatta. Saya pun berpisah tujuan dengan teman-teman lain, mereka ke Priuk dan saya ke Bekasi.

Hikmah perjalanannya adalah :
1.       Bersyukur
2.       Tafakur
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Alloh bagi orang orang yg berakal. ( yaitu) orang-orang yang mengingat Alloh sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) " Ya Tuhan kami, tidaklaj Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungi kami dari azab neraka.' (QS Al Imran 190-191).
3. About mountain (same as bromo #1) --> QS Al Hasyr : 21
4. Tak hanya gunung, air terjunpun tunduk pada Alloh






“Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga (hatimu) seperti batu. Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar dari padanya. Ada pula yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya. Dan ada pula yang meluncur jatuh karena takut kepada Alloh. Dan Alloh tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS Al Baqoroh : 74)






Wallohu’alam

Minggu, 24 Mei 2015

Bromo #1

Goes to Bromo 

Menunggu timing resign, agendanya kali in ngetrip lgi. Biasalah temen ngebolangnya diah. Pengen banget dia ke gunung yg gak perlu mendaki. Yg paling deket y.. gunung tangkuban perahu dan gunung bromo.

Klo ke tangkuban perahu udah gak aneh. Tpi klo ke bromo belum pernah, so.. ajakannya diah langsung diapprove. Yang atur beli tiket,  itenary, dll tentu aj diah, because dia yg ngajak. Terima bersih share cost aj.

Dan diahpun keribetan cari temen share costnya... knapa harus share cost? Karna di bromo harus sewa jip dan tambahannyaa sewa mobil utk keliling pantai selatan malang.

Tugasku calling temen yang punya rumah di malang yaitu pak dul ( dulu temen di kantor lama), karna kita akan nebeng nginep di rumahnya. Aksesnya lumayan deket dari rumah pak dul.
Setelah fix dapet konfirmasi dari temen2nya diah yg mau ikutan plus temenku jg, kami already berangkat menuju malang dengan kereta. Meski di last minute, diah gk dapet tiket kereta pulang dari malangnya, harus cod sama orang malang yg gk jadi pulang ke jakarta. Itu jg dapet dari kaskus katanya.

Dan berangkatlah kami menju malang dengan kereta api ekonomi matarmaja dari sta. Senen sekitar jam 14.45. Perjalanan akan berlangsubg slama 12 jam ke depan. Menurut jadwal, kereta akan sampai di sta malang jm 8 pagi.



Sejak sekian lama, baru kali ini naik kereta ekonomi lg jarak jauh, dan saat itu KA ekonominya masih bersubsidi, jadi tiketnya super murah 100 rb PP. Kondisi kereta jg gak seperti yg kubayangin. Kereta lebih bersih karna sepertinya gak ada penjualan tiket non kursi, kondisi toilet juga cukup bersih, jadi bisalah dikondisikan utk wudhu jg. Meski sholat harus sambil duduk. Y... kebayang kan klo di kreta gk mungkin sholat berdiri, secara goyang kiri kanan gerbongnya. Bisa2 ' nyusrug' :)

Agak2 bosen jg sih di kreta 12 jam, udah ngobrol dgn berbagai topik, udah tidur melek - tidur melek, blm sampe jg. Sabarrr...

Dengan wajah the kil and the kumel karna semaleman di kereta, akhirnya...
Sampailah di sta malang sekitar jm 8 pagi. batre hape semua sekarat, padahal masih harus hubungi pak dul dan dee2 yg mau cod.




Alhamdulillah keluar sta, pak dul udah standby jemput jadi gak nyari2 lg. Karna hape mati total. Tinggal dee2 browsing di sekitar depan sta. Malang url cod-an. Setelah celingukan ketemu jg deh, dan tiket pulang amannn.
Jadwalnya rafting dulu hari ini, jadi menuju rumah pak dul, bersih2 diri, truas chaw ke daerah yg namanya kasembon. Lokasinya ternyata agak susah dicari, karna ada di tengah2 desa dan sungai itu juga difungsikan mengirigasi sawah warga.

Setelah dibriefing ttg standar keselamatan rafting, nyebur deh naik perahu karet, satu perahu 4 orang, kami lengkap dibekali dayung dan helm.




Gak terlalu ekstreem jg sih raftingnya, standar aja jeramny, maklumlah kami kan semuanya pemula.
Selesai rafting ishoma dan balik lagi ke malang kota.

Karna sampai malang masih ada spare waktu lumayan dari ashar sampai magrib. Sampai malang mampir ke air terjun coban pelangi. (coban artinya air terjun) dan kenapa coban pelangi? Karena kalau sedang cerah, dibawah air terjun akan terlihat pelangi (begitu katanya).
Kami Tracking sekitar 1 jam dari tempat masuk menuju air terjunnya.






Selesai eksplore air terjun sudah menjelang magrib dan kami menuju pusat kota Malang untuk searching makan.
Tempat makan yg terkenal dari referensi web adalah restoran oem di tengah kota malang, ceritanya mau coba makan disana. Es krimnya denger2 enak, setelah muter2 nyari, ketemu deh restorannya.
Nanya menu es krim ternyata udah abis, diminta coba menu lain, dan aku terkaget, di restoran itu menjual menu gak halal juga. Alhamdulillah.. es krimnya gk ad, jdi amann.

Gak tau jg kan alat masak, properti dllnya digunakan secara bersamaan mengolah makanan yg gak halal.
Alhasil masih laper, gk jadi makan di restoran itu, pak dul jg gak punya referensi tempat makan, ujung2nya makan pecel ayam di arah perjalanan pulang menuju rumah pak dul.
Karna di malang udaranya  duingiin, maka dama dengan jadi cepet laperrr, gak lama sampe dirumah pak dul, ngobrol2, beli deh bakso malang deket rumahnya. Dan memang di sekitar rumah pak dul ini, banyak warga yg profesinya jualan bakso malang.

Day 2
Hari kedua di malang, agendanya adalah explore keliling pantai selatannya malang, tentu aja dianter pak dul, sekitar jam 8 brangkat dari rumah pak dul, perjalanan sekitar satu setengah jam. 7an pertama, pantai goa cina.. kalau dari sejarahnya knapa dinamakan goa cina itu karena ada sejarahnya, 
Konon menurut cerita masyarakat setempat, ada sebuah gua di bukit pinggir pantai yang digunakan oleh seorang pertapa China untuk bersemedi. Akhirnya pertapa itu meninggal di gua tersebut. Hal itu diketahui ketika seseorang masuk, hanya ada tulang belulang sang biksu dan tulisan Mandarin di langit-langit gua. Hingga akhirnya pantai ini dinamakan Pantai Gua China oleh masyarakat.











Disini ombakny lumayan besar,
Ini disebabkan karena adanya gelombang yang bersimpangan dari tiga arah, selatan, timur dan barat. Arus gelombang di Pantai ini selalu bertabrakan di antara Pulau Bantengan dan Pulau Nyonya.
Nah kalaupun mau nyebur dan renang cuma bias di spot tertentu aj.
Maka diantara kita gak ada yg nyemplung. Karna bakal rempong, harus ganti, de el2 dan destinasiny masih 2 tempat lagi.
Pantai kedua adalah pantai bajul mati, sebelum sampai pantai, kami melewati jembatan yg menghubungkan jalan di daerah hulu sungainya ke laut namanya jembatan bajul mati.
Seperti biasa gak afdhol klo gak foto2 di jembatan ini. Tenangg. Kami tidak menganggu lalu lalang kendaraan, karna memang kendaraan yg melalui jembatan  ini sangat jarang.




Jembatan Bajul Mati
Pantai Bajul Mati
Sebetulnya pantai ini masih satu garis pantai dgn goa cina, dengan view yg berbeda, tanpa goa dan lebih sedikit batu2 karangnya. Sama halnya dengan goa cina, disini tidak aman utk berenang, karna ombaknya juga besar.

Setelah selesai explore pantai itu, pantai selanjutnya adalah sendang biru.

Berbeda dengan dua pantai sebelumnya, Pantai Sendang Biru ombaknya sangat ramah. Maka disini lebih ramai dan Pantai ini cukup terkenal, karna dari pantai Sendang Biru kita bisa menyebrang menuju pulau sempu yg juga adalah famous island, karna ditengah pulau sempu ini ada danau Segara Anakan.


Perahu nelayan di Pantai Sendang Biru
Tadinya sih mau sekalian explore, tapi karna sampai Sendang Biru sudah sekitar jam 2 gak mungkinlah sampai di Segara Anakan. Kenapa? Karna jalur dari pinggir pulau menuju danaunya adalah dengan tracking melalui tanah berlumpur, kalau mau kesana minimal harus seharian sejak pagi. Jadi kami cuma nyebrang aja ke pulau sempu. Paling gak sudah menginjakan kaki di pulau ini.




Perahu menuju Pulau Sempu

Selesai explore pulau sempu dan pantai sendang biru yang ruame banged. Kami kembali lagi ke malang.
Dan pak dul mereferensikan mampir ke alun2 dulu, klo sempet ke batu night festival jg.
Jadilah kami ke alun2nya malang yg ternyata ruamee banged.. tempt nongkrongnya anak2 malang.



Disini banyak makanan cemal cemil, karna kelamaan explore alun2 dan ngemil, rencana ke batu night gak jadi, secara kami harua standby lg naik jip ke bromo jam 11 mlm utk liat sunrise. Sementara jam 7 mlm masih di alun2. Dan Jam 8 baru sampai lagi dirumah pak dul.
Habis bersih2 langsung take a nap.

Jam 11 ready menuju tempat meeting point dgn jipnya. Di deket area coban pelangi jg. Sampe di rumah yg punya jip sekitar jam 12 mlm. Dan emang agak spooky2 gimana gitu.

Dipersilahkan tidur lagi sambil nunggu jam 2. Harus nginep disitu, karna klo jalannya jam 2 dri bawah, sudah macet di kawasan bromonya.  Karena semua yang akan melihat sunrise di bromo aksesnya menggunakan jip.

Jam 2 kami bangun dan ready ke pananjakan. Tempat dimana 3 gunung di area bromo keliatan jelas dan so beautiful, gunung batok, bromo dan puncak semeru.

Sampai di pananjakan sekitar jam 3.30, dan sudah lumayan rame, smua tujuannya sama explore sunrise, karna mau skalian nunggu waktu sholat subuh, saya standby dulu di bawah, sementara teman2 lain langsung naik tangga ke spot sunrise.
Saya menyusul teman2 sekitar pukul 4.30. Dan sunrisenya sudah mulai terlihat, hanya siluet, tidak membulat.
Siluet Sunrise di Bromo

Subhanalloh... Allohu akbar... Alloh yg menciptakan segala itu..
Dan menuju semakin siang, semakin terlihat kejelasan pemandangan bromo yg mungkin belun tentu ada di belahan bumi lainnya.
Lagi, Momennya harus didokumentasi

Setelah poto2 dan sarapan di pananjakan, jip mengantar kami menuju area gunung bromo sebenarnya.

Jipnya berhenti gak persis di bawah kaki gunung, masih sekitar 4 km lagi, harus melewati kuil sejauh 2 km, dari kuil ke kaki bromonya juga 2 km.

Begitu sampe, like usually sesi dokumentasi.


Karna jaraknya yg jauh itulah, di sekitar tempat jip berhenti sudah standby kuda2 yang siap anter sampe lokasi sebelum naik tangga bromo, tarifnya 150 rb..

Dan kami gak langsung naik, uji nyali kaki dulu :) sanggup gak nih kaki diajak jalan. Meski sepanjang jalan diikutin sama bapak2 tukang kuda.


Karna jarak tempuhnya lumayan jauh (bisa keliatan di fotonya), kami sempat beristirahat beberapa kali, tentu saja sambil ‘narsis’.


Jarak pendakian menuju kawah Bromo
Istirahat dulu yuuk
Ternyata, kami sanggup juga sampai ke kaki bromo  dan sedikit lagi menuju kawah, meski harus usaha dulu naik tangga. Kabarnya jumlah tangganya 250, tapi entahlah gak ngitung jg. Mulailah tantangan ke 2 naik tangga.




Harus melewati tangga setinggi ini menuju kawah
Lumayan pegell naik tangga akhirnya sampe juga di area kawah bromo






Selesai explorasi pemandangan kawah, turun lagi, kali ini dengkul yang nyeri. Karena itulah sampai di kaki tangga, kami sepakat naik kuda untuk menuju jip, tarifnya jg lebih murah, kan kudanya gak nanjak :) dan melewati rute yang sama, gunung batok dan kuil di depannya.





Spot kedua adalah bukit teletubies atau padang savananya bromo. Kurang lebih 15 menitan sampai di area savananya. bukan naik kuda lho, naik jip.





Dan kami gak ke tempat pasir2annya. Kami pikir juga jalan yg dilalui udah pasir semua. Sama ajalah. Dan saat itu emang udah siang jg. Sekitar jam 10, sementara kami masih harus turun dan blum packing.

Sekitar jam 11 sampai lg di rumah pak dul, packing2 sebentar langsung chaw, jadwal kereta sih jam 16.45 tapi masih harus mampir beli oleh2 dan bekel makan.

Benar saja, malang ternyata lumayan macet, jam 2 baru selesai beli oleh2 dan kami masih harus menuju stasiun malang.

Y... pak dulnya setengah ngebut jg jadinya. Sampai di stasiun persis jam 16. Dan kreta sudah standby. Alhamdulillah masih sempt sholat ashar jg. Persis jam 16.45 kereta berangkat menuju jakarta.

Hikmah perjalanan :

  1. Alloh yang memberi  kesempatan waktu untuk bertafakur
  2. Allohlah pencipta segala sesuatu dengan sempurna dari puncak gunung, pantai, hingga dasar laut.
  3. Berbagi rezeki
  4. Sabarr..
  5. Manusia yg Alloh ciptakan sebagai mahluk yg paling sempurna, pastilah mampu melewati segala uji dengan usaha dan keberpasrahannya pada Alloh saja. ( jalan kaki+naik tangga)
  6. Gunung tunduk pada Alloh, ketika Alloh perintahkan gunung untuk mengeluarkan isinya, ia taat. Ketika Alloh perintahkan gunung 'diam' adalah untuk ditafakuri ( note : gunung bromo masih aktif, terliht dari kubah lavanya yg mengeluarkan asap.

'Sekiranya Kami turunkan AlQuran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Alloh. Dan perumpamaan- perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berfikir' ( QS 59:21)



  1. Laut tunduk pada Alloh, sama halnya dengan gunung, Alloh bisa memberi peringatan 'keras' saat memerintahkan laut meninggukan ombaknya hingga melebihi gunung (tsunami), maka melihat gemuruh ombak saja manusia mestinya dapat bertafakur.

'Dan Dialah yg menundukan lautan (untukmu) agr kamu dapat memakan daging yg segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga) melihat perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian dari karuniaNya, dan agar kamu bersyukur. Dan Dia menancapkan gunung di bumi agar bumi itu tidak goncang bersama kamu, ( Dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalab agar kamu mendapat petunjuk, dan (Dia menciptakan) tanda- tanda (penunjuk jalan) dan dengan bintang-bintang mereka mendapat petunjuk. Maka apakah (Alloh) yang menciptakan sama dengan yang tidak menciptakan (sesuatu)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (QS An Nahl 14-16)


Wallohu alam.