Di tengah kepenatan crowded kerjaan jadi Bankir ketika itu, temen jalan di EEUI (Diah)
ngajakin refresh ke Lampung. Males banget
rasanya, karna waktu kerja di kontraktor juga sering bolak-balik ke
Lampung, dalam rangka ngecek proyek tapinya alias ngurus kerjaan. Kayanya gak
ada tempat yang menarik.
Tapi Diah dengan segala usahanya ngomporin saya, dipostingin
foto2 tujuan, yang dapet dari ngenet juga, jauh-jauh kesana mau ngajak
snorkelingan. Liat Nemo katanya.
Do you know Nemo ???
yup Ikan bernama Nemo di Film yang judulnya Finding Nemo yang warnanya
bergaris-garis putih Jingga.
Sekilas tentang Nemo :
Dikenal dengan clown fish, kalau bahasa indonesianya Ikan
Badut, ikan ini bersimbiosis dengan anemon laut.
Jadi, Anemon Laut ini akan melindungi ikan badut dan ikan badut akan menangkal ikan kupu-kupu (Butterfly Fish) yang suka memakan anemon. Ikan badut juga akan memakan invertebrata kecil yang melekat di tentakel anemon yang membahayakan anemon (parasit) dan membantu membersihkan anemon dari kotoran seperti pasir dsb. Di sisi lain kotoran dari ikan badut memberikan nutrisi untuk anemon.
Jadi, Anemon Laut ini akan melindungi ikan badut dan ikan badut akan menangkal ikan kupu-kupu (Butterfly Fish) yang suka memakan anemon. Ikan badut juga akan memakan invertebrata kecil yang melekat di tentakel anemon yang membahayakan anemon (parasit) dan membantu membersihkan anemon dari kotoran seperti pasir dsb. Di sisi lain kotoran dari ikan badut memberikan nutrisi untuk anemon.
Bakal nemu
Nemo di sebelah mananya Lampung ya? Menurut Deedee destinasinya adalah Pulau
Pahawang, tapi berdasarkan pengalaman gak pernah denger itu tempat. Tapi kesian
juga si Deedee, amal nemenin lah, coba ngeliat Lampung dari sisi yang beda.
Perjalanannya
juga cukup amazing, karna meeting pointnya jam 11 malem di hallte Slipi, atau
jam 12 malem di Pelabuhan Merak, that’s the Chalenge…
Dan
hari itu adalah Jum’at, kemudian kami akan kembali ke Jakarta di minggu dini
hari.
And
the journey begin…
Dari
Bekasi ngajak temen juga, ber-2 deh sama pur, sekitar jam 9 malem, ternyata
udah gak ada bus langsung ke Merak, ya sudahlah, kami menggunakan alternative
bus tujuan cawang, kemudian naik Transjakarta, bisa langsung turun halte Slipi.
Sekitar jam 11 kurang 5 menit sampe di Slipi, dan udah banyak yang ngumpul,
entah dari mana aja asal mereka, yang jelas kami ke destinasi yang sama. Emang
begini kalo jalan backpackingan, ketemu orang dari antah berantah.
Sementara
itu ketemu Diahnya adalah di Merak, biasa Diah kalo keman-mana dianter abangnya
sampe tempat meeting point.
Saya
dan teman2 lain yang ketemuan di Slipi menuju Merak bareng2, naek bus yang
asalnya dari terminal Kp. Rambutan, non AC, untungnya malem, jadi gak gerah di
dalem bus.
Perjalanan
lancar, sampai Merak kira2 jam 12 malem. Nunggu lagi temen2 lain yang meeting
pointnya di Merak, termasuk Diah. Ketika anggota lengkap, jumlahnya waku itu
yang ikutan ada sekitar 20 orang. Kami ber20 ini macem2 backgroundnya, dari
yang muda sampai setengah baya, dari anak2 muda, sampai bapak-bapak dan
ibu-ibu. Kenalan singkat ada mba delbis, lian dkk, fathur dkk, sonya dkk, pak
trisno, bu rida.
Penyelenggara
perjalanannya Mba Dini briefingin kita semua sebentar, dia menjelaskan, kita
akan naik kapal nyebrang ke Pelabuhan Bakauheni, setelah sampai Lampung akan
disewakan minibus menuju Pelabuhan Ketapang, kemudian penjelasan akan
dilanjutkan setelah disana.
Selesai
briefing, kami masuk kapal jam 1 malam, ngantuk beraattt, tapi gak bisa tidur,
dapet kenalan Dian, setelah ngobrol ini itu, ternyata Dian juga dari Bekasi.
Jauh2 mau jalan ke Lampung, ketemunya anak Bekasi juga.
Karena
ombaknya agak besar perjalanan kapal feri yang seharusnya 3 jam menjadi hampir 4 jam, sekitar jam 5 subuh
baru akan merapat ke Pelabuhan Bakauheni. Artinya sholat subuh harus dikapal,
Meski tempat wudhunya gak terlalu nyaman, Saya, Pur dan Diah sholat Subuh di
atas kapal, emang kerasa beda, susah banget dari sujud mau berdiri lagi, secara
kapalnya goyang ikutin arus ombak.
Menjelang
jam 6 sampailah di Pelabuhan Bakauheni, rehat sebentar, kemudian kami naik
mobil yang dirental mba DIni menuju Pelabuhan Ketapang. Gak terlalu nyaman,
karena jumlah kami 20 orang harus dipaksakan menggunakan mobil ukuran APV 2
buah. Alhamdulillahnya jarak Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Ketapang gak
terlalu jauh, mungkin sekitar 25 menit.
Pelabuhan
ketapang ini hanya pelabuhan kecil tempat nelayan singgah, jadi suasananya
tidak ramai, hanya beberapa perahu nelayan bersandar.
![]() |
Suasana pelabuhan ketapang |
![]() |
Bersiap naik perahu beramai-ramai |
Kami
naik kapal kecil nelayan dari pelabuhan ketapang menuju Pulau Kelagian lebih
dulu untuk sarapan pagi, take a picture sebentar, rehat, kemudian naik kapal
lagi menuju Pulau Pahawang.
![]() |
begini nih kapal nelayannya |
![]() |
Bersihnya pantai Pulau Kelagian |
![]() |
All kru |
Setelah
1 jam naik kapal nelayan, sampailah kami di Pulau Pahawang, tempat nginepnya
lumayan nice, kami juga bisa langsung ketemu ikan melihat dari atas terasnya.
![]() |
akhirnya.... bersandar |
![]() |
nginepnya disini |
![]() |
ikan2 bisa terlihat jelas, karna bersiiih |
Setelah
beberes packingan dan makan siang serta sholat Dzuhur dan Ashar, kami lalu
bersiap snorkeling spot 1. Kembali lagi ke kapal nelayan yang terisi 10 orang.
![]() |
laper.... makann.... |
menunya kepiting saus tiram |
Sampailah
kami di spot 1 snorkeling, apakah ketemu Nemo ??? this is it…
![]() |
siap-siap snorkeling |
![]() |
dan nyeburr... |
![]() |
ini dia nemonya... ketemu juga dari snorkelingan.. |
Selesai
dari spot snorkeling 1, kami ramai2 menuju Pulau Balak, untuk istirahat sebentar,
disitu aktivitasnya lihat-lihat sekitar and like usually take a pict
![]() |
usually take a pict together |
Kembali
ke Perahu menuju Pulau Pahawang. Sampai di penginapan masih sore, kebetulan ada
kano, jadi iseng2 main kano dulu, selain itu juga poto2, karena scenery di depan
penginapan ini bagus euy, sayang kalau gak di dokumentasi
![]() |
kano-an |
![]() |
santai sore dulu :) |
Selesai
beberes, kami istirahat… besok agenda dilanjutkan
Minggu
pagi kami siap2 snorkelingan lagi,
Sebelum snorkeling, kami pergi ke
Pulau….. (entah apa nama pulaunya) kabarnya pulau itu dimiliki orang Perancis,
agak aneh juga mendengar kabar itu, Pulau ada di negara Indonesia, kenapa
pemiliknya berwarganegara Perancis. Bukankah berdasar UUD pasal 33 tanah, air ,
adalah milik bangsa Indonesia. Lalu ???
![]() |
Pulau yang konon milik orang Perancis |
Yang
unik dari Pulau ini adalah ketersambungan dengan Pulau di seberangnya, bisa
dilihat, hanya dipisahkan oleh daratan yang air lautnya gak dalam.
![]() |
see.... gak dalem dan pulaunya tinggal nyebrang |
![]() |
trully clean sea |
Gak
ketinggalan foto selfie juga
Kondisi
bakau di Pulau ini masih sangat terawat dan berkembang baik. Lingkungannya juga
masih bersih di setiap pulau yang kami singgahi. Sangat berbeda dengan
perjalananku sebelumnya di sekitar kepulauan seribu Jakarta. Dimana pohon bakau
jumlahnya tidak terlalu banyak dan saat ini mulai dibudidayakan kembali.
![]() |
dan kita bisa lihat bagaimana suburnya bakau di teluk lampung |
Setelah
eksplore pulau …. Kami kemudian snorkeling di spot yang tak jauh dari pulau
tersebut, bersiap dengan peralatan lengkap di perahu.
Di
spot ini pak trisno nyelem sampe dalem buat foto2 spesies laut yang ada. Dan
emang harus terimakasih sama pak trisno+fathur yang bawa kamera underwater,
jadi kami bisa punya dokumentasi mahluk ciptaan Alloh yang mungkin belum tentu
ada di tempat lain, endemik khas di sekitar kepulauan ini, juga terumbu2 karang
yang beraneka bentuk dan masih sangat baik kondisinya.
![]() |
posenya pak trisno ambil foto underwater... thanks pak... |
inilah hasil temuan snorkeling, ikan-ikan di teluk Lampung, Pulau Pahawang dan sekitarnya
Dan variasi karangya Subhanalloh
![]() |
all the beautiful coral |
Nelayan
di sekitar kepulauan ini juga peduli kondisi laut mereka. Menagkap ikan dengan
cara tradisional dan menggunakan penangkaran pembibitan ikan, hanya dilaut agak
dalam mereka menggunakan jaring besar.
![]() |
sang nelayan |
![]() |
jaring hanya di laut dalam |
![]() |
penangkaran ikan |
Selesai
beraktivitas snorkeling di spot terakhir, kami repacking dan siap2 pulang ke
Jakarta, setelah sholat dzuhur kami naik perahu lagi menuju Pulau kelagian untuk makan siang.
![]() |
raedy to go home |
Dan
setelah 1 jam naik perahu nelayan, kami mampir ke tempat oleh2 di kota Bandar
Lampung, kemudian ke Pelabuhan Bakauheni , kembali naik feri untuk ke Jakarta.
![]() |
take a pict dalam lelah... |
Alhamdulillah
sampai dengan selamat di Merak mendekati jam 12 malem. Dan akhirnya menjejakkan
kaki lagi di Pulau Jawa.
Saya,
Pur dan Dian kemudian naik bus menuju Bekasi dari terminal Merak.
Menyempatkan
diri untuk tidur di bus, merasa cukup lama tidur, ketika terbangun masih di
gerbang tol Kebon Jeruk. Gak beres nih bis…
Benar
saja bus Merak-Bekasi berjalan lebih lambat dari siput, saat terdengar adzan
subuh bis baru sampai semanggi.
Maka
bayangkan saja bagaimana lambatnya, kami pun sampai Bekasi hampir jam 6 pagi di hari Senin.
Hari
itu saya masih harus berangkat kerja, tapi ya.. dinikmati saja, seninya
backpackeran.
Hikmah
perjalanan:
1. Usia
tidak membatasi sejauh apa perjalanan yang harus ditempuh
2. Spesies
laut endemik di setiap daerah berbeda-beda
3. Keramahan
nelayan terhadap lingkungannya yaitu laut, pantai dan pulau
4. Sadar
ekologi
5. Silaturahiim
6. Kepemilikan
pulau oleh orang asing vs nasionalisme ???
7. Lagi-lagi…
Sabarrr….